Pengendara motor gede (moge)
sering kali terlihat ngebut di jalanan. Perilaku mereka terkesan sombong dan
menang sendiri, apalagi ketika sedang berkonvoi dengan rombongan kendaraan
sejenis. Bahkan sering kali mereka menggunakan kawalan kendaraan yang dipasang voorijder yang meraung-raung keras,
seakan jalan raya milik mereka sendiri.
Fenomena ini menimbulkan kesan
bahwa pengendara moge pada umumnya suka ugal-ugalan di jalanan. Bahkan saat berjalan
sendirian sekalipun, pengendara moge pada umumnya melaju lebih kecang dibanding
kendaraan lain. Prilaku mereka sering kali menimbulkan kesan angkuh, intoleran
dan seakan memamerkan kehebatan kendaraan yang mereka miliki.
Penilaian demikian tidak dapat disalahkan, sebab
tak sedikit pengendara yang merasa terganggu oleh ulah para pengendara moge.
Meski demikian, ada beberapa penyebab mengapa pengendara moge suka ngebut yang mungkin
tidak pernah dirasakan oleh pengendara motor pada umumnya.
1. Power dan Torsi Berlimpah
Biang keladi mengapa pengendara moge cenderung
ngebut pertama-tama karena tenaga motor gede benar-benar tak dapat dibandingkan
dengan motor harian. Tenaga yang besar membuat motor sangat ringan ketika digeber
kencang. Bila untuk mencapai kecepatan 100 km/jam motor harian harus mengerang
dulu beberapa saat, moge hanya butuh beberapa detik untuk sampai pada kecepatan
100 km/jam. Mudahnya menggeber motor itulah yang membuat moge cenderung
kencang.
Bisa jadi pengendara moge tak bermaksud
membalap atau ngebut, tetapi mudahnya memainkan kecepatan membuat mereka melaju
melampaui kendaraan lainnya. Pengendara moge tak pernah merasakan penderitaan
motor yang mengerang saat digeber lebih cepat. Mereka begitu mudah mendahului
kendaraan lain tanpa kuatir gagal.
2. Kenyamanan
Bobot, panjang kendaraan dan suspensi
yang baik membuat motor gede terasa nyaman dan stabil untuk dikendarai dengan
kecepatan tinggi. Guncangan yang biasa dirasakan pengendara motor harian apalagi
saat melibas jalanan yang kurang rata denggan kecepatan tinggi kurang dirasakan
oleh pengendara moge. Itu sebabnya mereka jarang menurunkan laju kendaraan saat
motor-motor harian mengurangi kecepatan.
3. Kecepatan Nyaman
Setiap kendaraan memiliki kecepatan
nyaman, yaitu kecepatan tertinggi di mana motor masih mudah dikendalikan dan membuat
pengendara merasa nyaman. Kecepatan nyaman motor-motor harian umumnya di
kisaran 50-65 km/jam. Di atas kecepatan itu pada umumnya deru dan getaran motor
mulai terasa keras dan laju motor menjadi kurang stabil.
Sementara itu kecepatan nyaman moge
umumnya di atas di kisaran 80-95 km/jam. Sebenarnya, ukuran kenyamanan moge
bukan terletak pada deru motor, tetapi pada hempasan angin yang terasa menekan
tubuh pengendara ke arah belakang. Besarnya torsi dan power membuat tekanan
tersebut terasa lebih berat dibanding tekanan saat mengendarai motor harian dengan
kecepatan yang sama.
4. Bobot Kendaraan
Berbeda dari motor harian yang dirancang
kecepatan rendah dan sedang, bobot moge yang rata-rata di atas 1,5 kwintal
membuatnya terasa berat dan kurang nyaman untuk kecepatan rendah. Kontur ban
yang besar biasanya membuat motor terasa oleng saat melaju lambat di jalan yang
tidak rata. Itu sebabnya mengendarai moge sangat tidak dianjurkan untuk
menempuh jalur macet, apalagi dengan kondisi jalanan yang rusak.
5. Panas Mesin
Motor bermesin besar biasanya mengeluarkan
panas yang cenderung lebih terasa dibanding motor mesin kecil. Panas mesin
tersebut akan terasa di kaki saat motor melaju dalam kecepatan rendah. Kipas radiator
mesin akan sering berputar saat laju motor lembat.
Beberapa jenis moge tanpa radiator seperti
Harley-Davidson sering terlihat tersiksa berat saat terjebak macet. Mesin motor
bahkan mudah mati ketika terjebak kemacetan parah. Melaju kencang di jalan yang
lapang menjad surga buat motor-motor seperti itu.
6. BBM
Konsumsi BBM saat berjalan lambat cukup
besar, sehingga BBM mudah habis dengan jarak tempuh yang tak terlalu jauh. Konsumsi
BBM sebenarnya kurang menjadi pertimbangan seseorang mengendarai moge. Berani
memakai motor yang harganya berlipat ganda dibanding motor harian pasti sudah
siap dengan harga BBM berapapun. Meski demikian, pengendara moge pasti memilih
ngebut dari pada harus terlalu sering ke pom bensin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar