Kamis, 04 Juni 2015

PENYEBAB PENGENDARA MOGE SUKA NGEBUT

Pengendara motor gede (moge) sering kali terlihat ngebut di jalanan. Perilaku mereka terkesan sombong dan menang sendiri, apalagi ketika sedang berkonvoi dengan rombongan kendaraan sejenis. Bahkan sering kali mereka menggunakan kawalan kendaraan yang dipasang voorijder yang meraung-raung keras, seakan jalan raya milik mereka sendiri.
Fenomena ini menimbulkan kesan bahwa pengendara moge pada umumnya suka ugal-ugalan di jalanan. Bahkan saat berjalan sendirian sekalipun, pengendara moge pada umumnya melaju lebih kecang dibanding kendaraan lain. Prilaku mereka sering kali menimbulkan kesan angkuh, intoleran dan seakan memamerkan kehebatan kendaraan yang mereka miliki.
Penilaian demikian tidak dapat disalahkan, sebab tak sedikit pengendara yang merasa terganggu oleh ulah para pengendara moge. Meski demikian, ada beberapa penyebab mengapa pengendara moge suka ngebut yang mungkin tidak pernah dirasakan oleh pengendara motor pada umumnya.
1.       Power dan Torsi Berlimpah
Biang keladi mengapa pengendara moge cenderung ngebut pertama-tama karena tenaga motor gede benar-benar tak dapat dibandingkan dengan motor harian. Tenaga yang besar membuat motor sangat ringan ketika digeber kencang. Bila untuk mencapai kecepatan 100 km/jam motor harian harus mengerang dulu beberapa saat, moge hanya butuh beberapa detik untuk sampai pada kecepatan 100 km/jam. Mudahnya menggeber motor itulah yang membuat moge cenderung kencang.
Bisa jadi pengendara moge tak bermaksud membalap atau ngebut, tetapi mudahnya memainkan kecepatan membuat mereka melaju melampaui kendaraan lainnya. Pengendara moge tak pernah merasakan penderitaan motor yang mengerang saat digeber lebih cepat. Mereka begitu mudah mendahului kendaraan lain tanpa kuatir gagal.
2.       Kenyamanan
Bobot, panjang kendaraan dan suspensi yang baik membuat motor gede terasa nyaman dan stabil untuk dikendarai dengan kecepatan tinggi. Guncangan yang biasa dirasakan pengendara motor harian apalagi saat melibas jalanan yang kurang rata denggan kecepatan tinggi kurang dirasakan oleh pengendara moge. Itu sebabnya mereka jarang menurunkan laju kendaraan saat motor-motor harian mengurangi kecepatan.
3.       Kecepatan Nyaman
Setiap kendaraan memiliki kecepatan nyaman, yaitu kecepatan tertinggi di mana motor masih mudah dikendalikan dan membuat pengendara merasa nyaman. Kecepatan nyaman motor-motor harian umumnya di kisaran 50-65 km/jam. Di atas kecepatan itu pada umumnya deru dan getaran motor mulai terasa keras dan laju motor menjadi kurang stabil.
Sementara itu kecepatan nyaman moge umumnya di atas di kisaran 80-95 km/jam. Sebenarnya, ukuran kenyamanan moge bukan terletak pada deru motor, tetapi pada hempasan angin yang terasa menekan tubuh pengendara ke arah belakang. Besarnya torsi dan power membuat tekanan tersebut terasa lebih berat dibanding tekanan saat mengendarai motor harian dengan kecepatan yang sama.
4.       Bobot Kendaraan
Berbeda dari motor harian yang dirancang kecepatan rendah dan sedang, bobot moge yang rata-rata di atas 1,5 kwintal membuatnya terasa berat dan kurang nyaman untuk kecepatan rendah. Kontur ban yang besar biasanya membuat motor terasa oleng saat melaju lambat di jalan yang tidak rata. Itu sebabnya mengendarai moge sangat tidak dianjurkan untuk menempuh jalur macet, apalagi dengan kondisi jalanan yang rusak. 
5.       Panas Mesin
Motor bermesin besar biasanya mengeluarkan panas yang cenderung lebih terasa dibanding motor mesin kecil. Panas mesin tersebut akan terasa di kaki saat motor melaju dalam kecepatan rendah. Kipas radiator mesin akan sering berputar saat laju motor lembat.
Beberapa jenis moge tanpa radiator seperti Harley-Davidson sering terlihat tersiksa berat saat terjebak macet. Mesin motor bahkan mudah mati ketika terjebak kemacetan parah. Melaju kencang di jalan yang lapang menjad surga buat motor-motor seperti itu.
6.       BBM

Konsumsi BBM saat berjalan lambat cukup besar, sehingga BBM mudah habis dengan jarak tempuh yang tak terlalu jauh. Konsumsi BBM sebenarnya kurang menjadi pertimbangan seseorang mengendarai moge. Berani memakai motor yang harganya berlipat ganda dibanding motor harian pasti sudah siap dengan harga BBM berapapun. Meski demikian, pengendara moge pasti memilih ngebut dari pada harus terlalu sering ke pom bensin.